Sebelum kita bahas lebih dalam tentang perbedaan katun dan rayon, kita bahas dulu tentang industri garmen. Istilah garmen barangkali sudah tidak asing lagi di telinga kita, begitu ada yang menyebut kata garmen pikiran kita pasti langsung tertuju pada proses untuk menambah nilai dari produk tekstil (pengolahan kain tekstil menjadi barang jadi berupa pakaian siap pakai).
Garmen dan tekstil memiliki keterkaitan yang erat. Apabila digali lebih dalam, tekstil sendiri lebih mengacu pada proses tahapan dari pembuatan benang sampai akhirnya menjadi kain, meskipun tidak semua perusahaan tekstil mengerjakan sendiri proses dari awal pemintalan benang sampai menjadi kain ada perusahaan tekstil yang berfokus hanya pada pemintalan benang (spinning) saja dan ada juga yang hanya berfokus pada pengolahan benang menjadi kain.
Kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai industri garmen. Di Indonesia sendiri perusahaan garmen semakin berkembang baik dari sisi kapasitas produksi, maupun kualitas produk yang dihasilkan. Berbicara mengenai output dari perusahaan garmen, maka tidak akan terlepas dari jenis kain yang diproses untuk menjadi sebuah pakaian.
Jenis kain yang digunakan dapat bervariasi, dari prosesnya sendiri dapat menggunakan bahan knitting maupun woven sedangkan apabila dari jenis benang dasar kainnya dapat menggunakan bahan cotton, rayon, polyester,spandex, rami, atau campuran beberapa jenis benang.
Apa Itu Kain Katun?
Katun adalah salah satu bahan kain yang terbuat dari serat alami yang berasal dari tanaman kapas atau nama latinnya adalah Gossypium yang sering tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis. Serat halus ini membungkus biji dari Gossypium, dengan tekstur serat yg halus dan ringan seperti bola-bola kapas. Sebelum diproses menjadi benang, serat ini harus dipisahkan terlebih dahulu antara serat dengan biji dan dibersihkan dari kotoran.
Kemudian setelah dibersihkan, kemudian dilakukan proses carding untuk memproses serat-serat kapas menjadi serat yang panjang dan kuat yang siap untuk dipintal.Kemudian dilanjutkan dengan proses spinning (pemintalan benang) dan dilanjutkan proses weaving (tenun) menjadi kain katun.
Sejarah dari benang katun ini sudah ada mungkin sejak ribuan tahun yang lalu sebelum Masehi, ada yang mengatakan awalnya sekali ditemukan berdasarkan sejarah di Mexico, kemudian di India, Inggris, Cina tetapi pastinya cotton ini sudah ada dan digunakan sejak lama dan terus berkembang sampai saat ini.
Kain katun sendiri memiliki beberapa jenis, bergantung dari jenis serat kapas yang menjadi bahan dasarnya, yaitu :
- Pima Cotton, dapat dibilang merupakan jenis serat kapas yang terbaik karena seratnya sangat halus & sangat panjang. Biasanya berasal dari tanaman kapas di daerah Amerika Selatan.
- Egyptian Cotton, dari segi kualitas serupa dengan pima cotton, serat kapasnya sangat halus & sangat panjang biasanya berasal dari tanaman kapas di daerah Mesir.
- Upland Cotton, serat kapasnya pendek, dan hampir 90% kapas yang diproduksi di dunia adalah jenis ini. Tanaman kapas ini biasanya berasal dari daerah Amerika Tengah, Mexico, Timur Tengah.
- Organic Cotton, serat kapas ini dihasilkan dari pohon kapas yang tumbuh tanpa menggunakan bahan-bahan kimia & tidak mengalami proses genetika buatan.
Kain katun tetap menjadi favorit di industri fashion dan kerap menjadi pertimbangan pada saat orang memilih kain ataupun pakaian jadi karena memiliki sifat kain yang kuat, nyaman saat digunakan, dan memiliki daya serap yang baik.
Apa Itu Kain Rayon?
Rayon adalah benang yang berasal dari serat tumbuhan hasil regenerasi selulosa (dinding tumbuhan) atau dari serat kayu yang sudah dihaluskan. Jadi rayon dapat dikatakan berasal dari serat yang semi alami. Rayon mulai dikenal di dunia di sekitar abad ke 19 yang dibuat sebagai bahan pengganti sutra (silk) dan merupakan serat pertama yang dikembangkan oleh manusia.
Berikutnya kita akan membahas proses pembuatan kain rayon. Dalam proses pembuatan serat rayon, harus melalui proses pelarutan selulosa yang akan mengubah menjadi serat yang diinginkan. Jenis rayon ini dibagi berdasarkan proses dan zat yang digunakan dalam proses pelarutan, yaitu :
- Cupro Process, proses pelarutan selulosa menggunakan campuran copper dan ammonia
- Viscose Process, proses pelarutan selulosa menggunakan alkali dan karbon disulfida. Proses ini merupakan proses yang paling sering digunakan.
- Lyocell Process, proses pelarutan selulosa menggunakan oksidasi amonia. Proses pembuatan dengan teknik lyocell ini memiliki cost yang tinggi karena lebih ramah juga terhadap lingkungan.
Kain rayon banyak digunakan di industri tekstil & fashion karena memiliki kenyamanan yang tidak kalah dengan serat alami dan perawatannya juga mudah.
Perbedaan Antara Kain Katun dan Rayon
Perbedaan antara kain katun & rayon terletak di serat benangnya, dimana katun menggunakan benang dari serat alami yaitu kapas (cotton) sedangkan rayon menggunakan benang dari serat buatan dengan melalui proses regenerasi selulosa.
Bahan Dasar
Bahan dasar dari katun adalah serat alami yang berasal dari kapas (cotton) sedangkan rayon merupakan serat semi buatan yang melalui proses regenerasi selulosa.
Sifat Kain
Kain katun memiliki beberapa karakteristik atau sifat khusus yang bisa menjadi pembeda jika kita membandingkan dengan jenis kain lainnya, berikut adalah beberapa sifat kain katun:
- Lembut, bahan dasar yaitu kapas itu sendiri sudah lembut dan fluffy sehingga menghasilkan kain yang sangat lembut pula.
- Kuat, serat dari katun ini sudah melalui proses sedemikian rupa sehingga serat kain menjadi kuat dan tidak mudah rusak ketika sudah dibentuk menjadi barang jadi seperti pakaian, sprei, dll.
- Daya serap tinggi
- Nyaman saat digunakan.
Sama seperti kain katun, kain rayon juga memiliki beberapa karakteristik atau sifat khusus yang bisa menjadi pembeda jika kita membandingkan dengan jenis kain lainnya, berikut adalah beberapa sifat kain rayon:
- Tekstur kain halus, licin, lembut.
- Daya serapnya tinggi, hampir menyerupai katun
- Nyaman saat digunakan
Jenis Kain
Jenis-jenis kain katun :
- Katun Poplin, katun poplin memiliki tekstur kain yang halus, lembut, dan biasanya tanpa motif. Katun poplin cocok digunakan untuk kemeja, outer, bahan baju koko, gamis, dan membuat set casual.
- Katun Oxford, katun oxford memiliki serat yang rata dan halus. Katun oxford cocok digunakan untuk kemeja, baju koko, seragam kantor.
- Katun Toyobo, katun Toyobo termasuk jenis kain yang favorit, karena tekstur kainnya halus, cukup tebal dan ada sedikit kilap. Katun Toyobo banyak digunakan untuk gamis, atasan, baju koko
Jenis kain rayon :
- Rayon Poplin, adalah jenis kain rayon yang dibuat dengan anyaman poplin sehingga akan tampak seperti anyaman yg kotak-kotak. Bahannya lembut dan halus, sangat cocok digunakan untuk atasan, set, gamis.
- TR Rayon, merupakan kain campuran rayon dan polyester. Walaupun ada campuran polyester, kain ini tetap nyaman digunakan dan tipe kain nya juga halus. Cocok digunakan untuk atasan, baju gamis, baju koko.
- Rayon Twill, jenis kain rayon yang dibuat dengan anyaman twill, sehingga kain yang dihasilkan akan tampak serat miring. Bahan rayon twill banyak digunakan untuk atasan, piyama, gamis, hijab.
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai perbedaan antara kain katun dan kain rayon. Keduanya ternyata memiliki karakteristik yang sama-sama bagus, oleh karena itu dua kain itu tetap menjadi favorit di industri fashion. Pada artikel selanjutnya kita akan bahan rekomendasi gaya desain interior yang cocok untuk rumah lho! Yuk kepoin langsung informasinya.